1.
Perubahan Tekanan Udara
Tekanan
udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya
lapisan-lapisan udara. Suatu tekanan didapat dari gaya per satuan luas yang
bekerja pada suatu bidang didalam ruang. Hal ini dapat dipahami
bahwa setiap lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang
diatasnya. Oleh karena itu lapisan yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu
sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya bertahan dalam keadaan
seimbang. Tinggi barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang dengan
tekanan udara pada waktu itu. Tekanan udara umumnya menurun sebesar 11 mb untuk
setiap bertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter. Didalam dunia penerbangan ditetapkan kisaran penurunan pressure (tekanan) yaitu setiap naik 1.000 ft mengalami penurunan sebesar 0,5 PSI. Seperti kita ketahui tekanan pada keadaan manusia hidup normal adalah 14,7 PSI. Tekanan udara
dipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman
yang sangat kecil. Oleh sebab itu dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan
tropis relatif konstan.
Hubungan tekanan dengan ketinggian tempat, semakin tinggi suatu
tempat maka akan semakin rendah tekanannya, karena laju
penurunan tekanan berbanding lurus dengan laju penurunan suhu. Sehingga ketika
di dataran tinggi tekanan
udara semakin rendah sehingga suhu udara pun menurun. Itulah salah satu hal
yang menyebabkan di pegunungan suhu udara lebih dingin dari suhu di dekat laut.
Sebenarnya bahwa daerah di pegunungan menerima radiasi matahari yang lebih
banyak tetapi radiasi yang diterima lebih banyak digunakan untuk transfer
energi. Faktor yang mempengaruhi besarnya RH suatu lokasi diantaranya suhu,
ketinggian tempat, tekanan udara, intensitas cahaya, dll. Hubungan antara
ketinggian tempat dengan tekanan dan intensitas cahaya adalah semakin tinggi
suatu tempat intensitas cahayanya semakin rendah sehingga tekananya turun dan
RHnya semakin tinggi.
a. Pengaruh tekanan
v Terbang dari daerah tekanan
tinggi ke arah daerah tekanan rendah tanpa menyesuaikan altimeter
akan menyebabkan pesawat kehilangan ketinggian sebebarnya.
v Terbang dari daerah tekanan
rendah ke arah daerah tekanan tinggi dengan
tanpa menyesuaikan altimeter pesawat tetap
pada ketinggian sebebarnya.
2.
Perubahan Suhu Udara
Suhu atau
temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi
diantaranya ada panas, sejuk atau dingin.
Perubahan suhu udara disekitar kita akan mempengaruhi semua sifat-sifat benda atau zat. Panas udara yang kita rasakan adalah akibat dari radiasi bumi yang telah menerima panas dari matahari, sehingga lapisan udara dekat kulit bumi akan lebih panas daripada yang jauh dari kulit bumi.
Perubahan suhu udara disekitar kita akan mempengaruhi semua sifat-sifat benda atau zat. Panas udara yang kita rasakan adalah akibat dari radiasi bumi yang telah menerima panas dari matahari, sehingga lapisan udara dekat kulit bumi akan lebih panas daripada yang jauh dari kulit bumi.
Menurut
penelitian, setiap kenaikan 1000 feet (304,8 meter), suhu udara
berkurang 1,98 °C. Untuk memudahkan penghitungan, penurunan suhu ini dibulatkan
menjadi 2°C. Dan suhu udara di sea level ditetapkan 15 °C.
Hubungan ketinggian
tempat dengan suhu udara, semakin tinggi letak suatu tempat maka suhu udara
semakin rendah. Panas yang kita rasakan di bumi tidak semuanya langsung berasal
dari matahari. Ketika matahari menyalurkan panasnya, bumi akan menyerap panas
tersebut kemudian memantulkannya kembali. Semakin tinggi suatu tempat, maka
kerapatan udara di tempat itupun akan semakin berkurang. Sementara udara adalah
salah satu penghantar panas. Itulah sebabnya setiap 100 m ke atas, suhunya
berkurang sekitar 0,6 C. Hal ini berlaku hingga ketinggian 10.000 meter di atas
permukaan laut. Di atas ketinggian ini terdapat stratosfer, di mana suhu di
sana tidak akan bertambah dingin lagi
a. Pengaruh
Suhu
v Apabila udara lebih panas daripada
rata-ratanya pesawat akan lebih tinggi dari yang ditunjukkan oleh
altimeternya.
v Apabila udara lebih dingin daripada
rata-ratanya pesawat akan lebih rendah daripada yang ditunjukan
altimeternya.
v Apabila actoryre
menurun selama perjalanan pesawat, pesawat akan lebih rendah
daripada ketinggian yang ditunjukan altimeternya.
v Apabila actoryre naik selama
perjalanannya, pesawat akan lebih tinggi daripada yang ditunjukkan
altimeternya.
3.
Density Udara
Kerapatan atau density
adalah property fisik dari materi yang mengungkapkan hubungan massa terhadap
volume. Kerapatan massa atau kerapatan material didefinisikan sebagai massa per
satuan volume.
Lift dan drag pada pesawat
sangat dipengaruhi oleh kerapatan udara. Sedangkan kerapatan udarapun dipengaruhi
oleh adanya tekanan udara dan suhu udara dan kelembaban udara. Pada ketinggian
18.000 ft, kerapatan udara hanyalah setengah dari kerapatan udara dipermukaan
laut. Jadi, untuk menjaga lift diketinggian yang lebih tinggi pesawat terbang
harus terbang dengan kecepatan sebenarnya (true airspeed) yang lebih tinggi
pada nilai angle of attack berapapun.
Lebih jauh lagi, udara yang lebih
hangat akan kurang kerapatannya dibandingkan dengan udara dingin, dan udara
lembab akan kurang kerapatannya dibandingkan dengan udara kering. Maka pada
waktu udara panas dan lembab (humid) sebuah pesawat harus terbang dengan true
airspeed yang lebih besar dengan angle of attack tertentu yang diberikan dibandingkan
dengan terbang pada waktu udara dingin dan kering.
Jika actor kerapatan berkurang dan
total lift harus sama dengan total weight pada penerbangan tersebut, maka salah
satu factor harus ditambahkan. Faktor yang biasanya ditambahkan adalah
kecepatan atau angle of attack. Karena kedua hal ini dapat dikontrol oleh
penerbang.
a. Kerapatan Udara Rendah
Gambar 4. Kerapatan udara rendah
v Mesin menghisap lebih sedikit udara
untuk mendukung pembakaran yang
menyebabkan tenaga akan berkurang.
v Mesin propellers
memperoleh lebih sedikit udara yang berpindah dibandingkan
dengan kondisi normalnya, daya dorong pesawat akan
berkurang.
v Pada
mesin jet massa gas yang keluar lebih sedikit,
akan mengurangi daya dorong pesawat.
v Karena molekul di udara
lebih sedikit, udara yang mendesak sayap pesawat akan
berkurang, akan menyebabkan kurannya daya angkat pesawat.
v Pengurangan daya dorong dan angkat
berarti memerlukan runway yang lebih panjang untuk takeoff dan
diperlukan daerah bebas hambatan di akhir runway karena pengurangan laju
mendakinya.
b. Kerapatan Udara Tinggi
Gambar 5. Kerapatan udara tinggi
v
Lebih besarnya daya
dorong daripada normalnya disebabkan lebih banyaknya
jumlah molekul di udara yang menyebabkan mesin propellers
dan jet dapat berinteraksi.
v
Lebih besarnya gaya angkat udara sebagai
akibat lebih besarnya udara yang mendorong sayap- sayapnya
v
Kecepatan dan laju naik akan
lebih cepat karena daya dorong dan daya angkat pesawat bertambah
besar.