Rabu, 11 September 2013

TANDA REGISTRASI PESAWAT TERBANG INDONESIA

"PK" Tanda Registrasi Pesawat Indonesia
Mengapa kode registrasi Indonesia tidak menggunakan singkatan Republik Indonesia (RI)?

       Berdasarkan Konvensi Chicago 1944, setiap pesawat udara yang melakukan penerbangan harus menunjukkan tanda pendaftaran dan kebangsaan. Tanda tersebut diberikan oleh negara di mana pesawat tersebut didaftarkan.
Tanda pendaftaran atau registrasi dan kebangsaan Indonesia terdiri dari lima huruf, yakni dua huruf "PK" (tanda kebangsaan Indonesia) dan tiga huruf selanjutnya, contohnya "GEF" (tanda pendaftaran).
Antara tanda kebangsaan dan pendaftaran dipisahkan dengan tanda penghubung, misalnya PK-GEF (Garuda/Indonesia), 9M-AFA (AirAsia/Malaysia), PH-KZH (KLM/Belanda), A6-EBF (Emirates/Uni Emirat Arab).
Singkatan dari "PK" adalah Pay Kolonie (bahasa Prancis, dieja pei koloni) atau negara jajahan (Belanda). Kenapa tidak pakai dua huruf "RI" (Republik Indonesia)? Tanda huruf tersebut pada masa silam sudah lebih dulu diberikan pada Rusia, yang kemudian pada era Uni Soviet, semua yang berbau Barat dibuang.

      Tanda tersebut diganti dengan huruf Cyrillic Rusia "CCCP" atau huruf latinnya "SSSR". Setelah Union of Soviet Socialist Republics (USSSR) kolaps, tanda kebangsaan Rusia sekarang berhuruf "RA".
Tidak semua tanda kebangsaan yang diterbitkan oleh badan PBB International Civil Aviation Organisation (ICAO) tersebut dengan dua huruf, seperti F-WWOW (F dari Prancis) dan empat huruf berikutnya adalah tanda pendaftaran yang melekat pada bagian belakang badan superjumbo A380 pabrik Airbus, D-ACRF (D diambil dari kata Deutschland/Jerman) dan empat huruf selanjutanya adalah tanda pendaftaran.


       Selain itu, ada pula tanda kebangsaan tersebut diawali dengan angka dan huruf, contohnya 9V untuk Singapura, 9M untuk Malaysia, 9K untuk Kuwait, 9N untuk Nepal, 9G untuk Ghana, 4X untuk Israel, 2S untuk Bangladesh dan 7T untuk Aljazair.
(Sumber: Majalah Angkasa edisi Sejarah Penerbangan Indonesia)

Kamis, 04 Juli 2013

TEKANAN, SUHU, DAN DENSITY UDARA

1.    Perubahan Tekanan Udara

Tekanan udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisan-lapisan udara. Suatu tekanan didapat dari  gaya per satuan luas yang bekerja pada suatu bidang didalam ruang. Hal ini dapat dipahami bahwa setiap lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang diatasnya. Oleh karena itu lapisan yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya bertahan dalam keadaan seimbang. Tinggi barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang dengan tekanan udara pada waktu itu. Tekanan udara umumnya menurun sebesar 11 mb untuk setiap bertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter. Didalam dunia penerbangan ditetapkan kisaran penurunan pressure (tekanan) yaitu setiap naik 1.000 ft mengalami penurunan sebesar 0,5 PSI. Seperti kita ketahui tekanan pada keadaan manusia hidup normal adalah 14,7 PSI. Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat kecil. Oleh sebab itu dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan.

Hubungan tekanan dengan ketinggian tempat, semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin rendah tekanannya, karena  laju penurunan tekanan berbanding lurus dengan laju penurunan suhu. Sehingga ketika di dataran  tinggi tekanan udara semakin rendah sehingga suhu udara pun menurun. Itulah salah satu hal yang menyebabkan di pegunungan suhu udara lebih dingin dari suhu di dekat laut. Sebenarnya bahwa daerah di pegunungan menerima radiasi matahari yang lebih banyak tetapi radiasi yang diterima lebih banyak digunakan untuk transfer energi. Faktor yang mempengaruhi besarnya RH suatu lokasi diantaranya suhu, ketinggian tempat, tekanan udara, intensitas cahaya, dll. Hubungan antara ketinggian tempat dengan tekanan dan intensitas cahaya adalah semakin tinggi suatu tempat intensitas cahayanya semakin rendah sehingga tekananya turun dan RHnya semakin tinggi.

a.    Pengaruh tekanan

Gambar 1. Tekanan udara pada ketinggian


v  Terbang dari daerah tekanan tinggi  ke arah daerah tekanan rendah tanpa menyesuaikan altimeter akan menyebabkan pesawat   kehilangan ketinggian sebebarnya.
v  Terbang dari daerah tekanan rendah  ke arah daerah tekanan tinggi dengan tanpa  menyesuaikan  altimeter  pesawat tetap pada ketinggian sebebarnya. 


2.    Perubahan Suhu Udara

Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi diantaranya ada panas, sejuk atau dingin.
Perubahan suhu udara disekitar kita akan mempengaruhi semua sifat-sifat benda atau zat. Panas udara yang kita rasakan adalah akibat dari radiasi bumi yang telah menerima panas dari matahari, sehingga lapisan udara dekat kulit bumi akan lebih panas daripada yang jauh dari kulit bumi.

Menurut penelitian, setiap kenaikan 1000 feet (304,8 meter), suhu udara berkurang 1,98 °C. Untuk memudahkan penghitungan, penurunan suhu ini dibulatkan menjadi 2°C. Dan suhu udara di sea level ditetapkan 15 °C.

Hubungan ketinggian tempat dengan suhu udara, semakin tinggi letak suatu tempat maka suhu udara semakin rendah. Panas yang kita rasakan di bumi tidak semuanya langsung berasal dari matahari. Ketika matahari menyalurkan panasnya, bumi akan menyerap panas tersebut kemudian memantulkannya kembali. Semakin tinggi suatu tempat, maka kerapatan udara di tempat itupun akan semakin berkurang. Sementara udara adalah salah satu penghantar panas. Itulah sebabnya setiap 100 m ke atas, suhunya berkurang sekitar 0,6 C. Hal ini berlaku hingga ketinggian 10.000 meter di atas permukaan laut. Di atas ketinggian ini terdapat stratosfer, di mana suhu di sana tidak akan bertambah dingin lagi
a.    Pengaruh Suhu


Gambar 2. Pengaruh suhu udara pada ketinggian (Sumber:http://www.dutchops.com)


v  Apabila udara lebih panas daripada rata-ratanya  pesawat akan lebih tinggi dari yang ditunjukkan oleh altimeternya.
v  Apabila udara lebih dingin daripada rata-ratanya  pesawat akan lebih rendah daripada yang ditunjukan altimeternya.
v  Apabila actoryre menurun  selama perjalanan pesawat, pesawat akan lebih rendah daripada ketinggian yang ditunjukan altimeternya.
v  Apabila actoryre naik selama perjalanannya, pesawat akan lebih tinggi daripada yang ditunjukkan altimeternya. 


3.    Density Udara

Kerapatan atau density adalah property fisik dari materi yang mengungkapkan hubungan massa terhadap volume. Kerapatan massa atau kerapatan material didefinisikan sebagai massa per satuan volume.

Lift dan drag pada pesawat sangat dipengaruhi oleh kerapatan udara. Sedangkan kerapatan udarapun dipengaruhi oleh adanya tekanan udara dan suhu udara dan kelembaban udara. Pada ketinggian 18.000 ft, kerapatan udara hanyalah setengah dari kerapatan udara dipermukaan laut. Jadi, untuk menjaga lift diketinggian yang lebih tinggi pesawat terbang harus terbang dengan kecepatan sebenarnya (true airspeed) yang lebih tinggi pada nilai angle of attack berapapun.

Lebih jauh lagi, udara yang lebih hangat akan kurang kerapatannya dibandingkan dengan udara dingin, dan udara lembab akan kurang kerapatannya dibandingkan dengan udara kering. Maka pada waktu udara panas dan lembab (humid) sebuah pesawat harus terbang dengan true airspeed yang lebih besar dengan angle of attack tertentu yang diberikan dibandingkan dengan terbang pada waktu udara dingin dan kering.

Jika actor kerapatan berkurang dan total lift harus sama dengan total weight pada penerbangan tersebut, maka salah satu factor harus ditambahkan. Faktor yang biasanya ditambahkan adalah kecepatan atau angle of attack. Karena kedua hal ini dapat dikontrol oleh penerbang.

a.    Kerapatan Udara Rendah
Gambar 4. Kerapatan udara rendah

v  Mesin menghisap lebih sedikit udara untuk mendukung  pembakaran  yang menyebabkan  tenaga akan berkurang.
v  Mesin  propellers memperoleh lebih sedikit udara yang berpindah dibandingkan dengan   kondisi normalnya, daya dorong pesawat  akan berkurang.
v  Pada mesin  jet  massa gas yang  keluar lebih sedikit, akan mengurangi daya dorong pesawat.
v  Karena molekul  di udara lebih sedikit, udara yang  mendesak  sayap pesawat akan berkurang, akan  menyebabkan  kurannya daya angkat pesawat.
v  Pengurangan daya dorong dan angkat berarti memerlukan runway yang lebih panjang untuk takeoff  dan diperlukan daerah bebas hambatan di akhir runway karena pengurangan laju mendakinya.

b.    Kerapatan Udara Tinggi

Gambar 5. Kerapatan udara tinggi

v       Lebih besarnya daya dorong  daripada normalnya disebabkan  lebih banyaknya jumlah  molekul di udara yang menyebabkan  mesin propellers dan jet  dapat berinteraksi.
v       Lebih besarnya gaya angkat udara sebagai akibat lebih besarnya udara yang mendorong sayap- sayapnya
v       Kecepatan  dan laju naik akan lebih cepat  karena daya dorong dan daya angkat pesawat bertambah besar.

LAPISAN ATMOSFIR

Atmosfer terdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bola. Atmosfer adalah adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh grafitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi dari serangan luar. Atmosfer termasuk bagian bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi bersama-sama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun(berevolusi). Tebal atmosfer mancapai kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi lapisan udara, tekanannya semakin rendah. Untuk mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Komposisi gas yang terkandung dalam atmosfir.

No.
Unsur kimia
Lambang
Volume (%)
1
Netrogen / zat lemas
N2
78.08
2
Oksigen / zat pembakar
O2
20.95
3
Argon
Ar
0.93
4
Asam arang
CO2
0.03
5
Neon
Ne
0.0018
6
Helium
He
0.00015
7
Kripton
Kr
0.00011
8
Xenon
Xe
0.00005
9
Nitrous oksida
N2O
0.00005
10
Hidrogen
H2
0.00005

1.     Lapisan-lapisan atmosfer

Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:

  1. Troposfer

Troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan troposfer adalah sebegai berikut:
  1. Pada lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti: awan, hujan, petir, angin.
  2. Semakin tinggi tempatnya, semakin berkurang suhunya.
  3. Kurang lebih 80% dari seluruh massa gas terdapat pada lapisan ini.
  4. Puncak lapisan troposfer terdapat lapisan peralihan yang disebut tropopause.

  1. Stratosfer

Lapisan diatas troposfer adalah strastosfer dengan ketinggian di daerah ekuator mulai dari 16 km-55 km. Ciri-ciri lapisan stratosfer adalah sebagai berikut:
  1. Pada ketinggian diatas 30 km, terbentuk lapisan ozon (O3) adalah lapisan-lapisan yang melindungi troposfer dan permikaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang berlebihan (penyaringan sinar radiasi ultraviolet matahari).
  2. Pada lapisan ini terjadi invers suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan naiknya ketinggian. Suhu rata-rata mencapai max. sekitar 570C.
  3. Terdapat lapisan antara yang di sebut stratopause.
  4. Pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet, terbang pada lapisan ini.
  1. Mesosfer

Lapisan ketiga dari selubung atmosfer adalah lapisan mesosfer dengan ketinggian mulai dari 55 km-80 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:
  1. Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
  2. Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke permukaan bumi.
  3. Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi refleksi (pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas permukaan bumiyang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima oleh tempat-tempat lainnya.

  1. Thermosfer (Ionosfer)

Lapisan keempat selubung atmosfer disebut lapisan thermosfer (ionosfer) dengan ketinggian mulai dari 80 km-800 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:
  1. Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan matahari.
  2. Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E yang disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.
  3. Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen.
  4. Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat memantulkan gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia.

  1. Eksosfer atau Dissipasisfer

Lapisan ini berada pada ketinggian 800-1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terjadi gerakan-gerakan atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari muka bumi. Lapisan ini sering disebut lapisan antar planet dan geostasioner. Ciri-cirinya sebagai berikut:

  1. Merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi
  2. Merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan
  3. Disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner.
  4. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar
                                Gambar Lapisan atmosfir


        Grafik altitude dan temperatur masing-masing lapisan udara

Selasa, 04 Juni 2013

Jenis Bahan Bakar Pesawat Terbang

Aviation Gasoline
Sejak mesin yang pertama kali digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang menggunakan/berbasiskan mesin otomotif, bahan bakarnya pun menggunakan bahan bakar untuk otomotif. Dewasa ini beberapa pesawat terbang masih menggunakan mesin otomotif/mesin piston, walaupun dalam jumlah yang tidak banyak. Untuk jenis pesawat inilah PERTAMINA Aviation menyediakan Aviation Gasoline (AVGAS). AVGAS adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin yang memiliki ruang pembakaran internal (Internal Combustion Engine), mesin piston atau mesin yang bekerja dengan prinsip resiprokal dengan pengapian/pembakaran. AVGAS merupakan suatu campuran komponen-komponen yang berasal dari minyak mentah dengan hidrokarbon sintetik yang di blending dengan additive tertentu yakni unsur/bahan kimia seperti tetraethyl lead, inhibitors dan dyes dalam jumlah kecil. AVGAS adalah bahan bakar dengan nilai oktan sangat tinggi yang spesifik digunakan untuk mesin pesawat terbang yang memiliki tingkat kompresi tinggi.
Performa AVGAS terutama ditentukan oleh karakteristik anti-knock yang ditunjukkan oleh bilangan oktan untuk nilai di bawah 100 dan juga capaian performa di atas 100. Tingkat/grade AVGAS pada prinsipnya ditentukan oleh nilai oktan yang mengindikasikan tingkat performa/kinerja bahan bakar. Grade AVGAS yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation di Indonesia adalah AVGAS 100/130. Serupa dengan bensin yang merupakan bahan bakar untuk mesin piston, AVGAS memiliki sifat sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar pada temperatur normal. Oleh karenanya prosedur dan peralatan yang digunakan dalam menangani produk ini secara aman haruslah mendapat perhatian serius. AVGAS harus memiliki titik beku (freeze point) maksimum -58°C dan memiliki kandungan Sulfur maksimum 0.05 % m/m.
AVGAS kami memenuhi standar British Ministry of Defence, Defence Standard 91-90/latest issue (Aviation Gasoline 100/130), DERD 2485 and ASTM D 910, the Standard of Specification for Aviation Gasoline

Aviation Turbine Fuel
Aviation Turbine Fuel (AVTUR) atau secara internasional lebih dikenal dengan nama Jet A-1 adalah bahan bakar untuk pesawat terbang jenis jet atau turbo jet (baik tipe jet propulsion atau propeller). AVTUR diproduksi sendiri di kilang-kilang PERTAMINA.
Di samping sebagai sumber energi penggerak mesin pesawat terbang, bahan bakar penerbangan juga berfungsi sebagai cairan hidrolik di dalam sistem kontrol mesin dan sebagai pendingin bagi beberapa komponen sistem pembakaran. Hanya terdapat satu jenis bahan bakar jet-yakni tipe kerosene (minyak tanah), yang digunakan untuk keperluan penerbangan sipil di seluruh dunia. Oleh karenanya sangatlah penting bagi perusahaan penyedia bahan bakar penerbangan untuk memastikan bahan bakar yang disediakannya bermutu tinggi dan sesuai dengan standar internasional.
Check list mutu produk berisi persyaratan-persyaratan utama dari spesifikasi bahan bakar. AVTUR/Jet A-1 yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation memenuhi standar Britsh Ministry of Defence, Defence Standard 91-91/latest issue (Turbine Fuel, Aviation Kerosine Type, Jet A-1, NATO Code F-35), DERD 2494 and ASTM D 1655, the Standard of Specification for Aviation Turbine Fuel.

AVTUR adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin turbin atau mesin yang memiliki ruang pembakaran eksternal (External Combustion Engine). Kinerja/kehandalan AVTUR terutama ditentukan oleh karakteristik kebersihannya, pembakaran, dan performanya pada temperatur rendah. Berdasarkan spesifikasi tersebut, AVTUR harus memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, seperti memiliki titik beku (freeze point) maksimum -47°C dan titik nyala (flash point) minimum 38°C (100° F)

Sabtu, 01 Juni 2013

Asal usul tomcat IRAN

Sebelum revolusi islam, iran yang kala itu bermusuhan dengan soviet membeli puluhan F-14 tomcat dari AS. Semula iran memilih antara F-14 atau F-15 tapi yang dipilih ternyata F-14 yang dikenal tangguh, lincah, dan pintar bermanuver. AS menyetujui pembelian Tomcat oleh iran sekaligus melatih para pilotnya dan melengkapi pembelian Tomcat Iran dengan suku cadang yang berlimpah. Tomcat Iran (setelah revolusi islam/Islamic Republic of Iran Air Force) terbukti hebat dalam perang Iran-Irak dan dikenal sebagai perontok Mig Irak (Mig Hunter).

Keunggulan Tomcat itu, kendati diterbangkan oleh pilot Iran setidaknya mampu mengobati rasa sakit hati AS ketika pesawat-pesawat tempurnya banyak yang dirontokkan oleh Mig-Mig buatan soviet saat perang Korea maupun perang Vietnam. Kini berkat upgrade yang dilakukan oleh industri penerbangan Iran, Tomcat justru makin tangguh dan siap menghadapi agresi AS. IRIAF rupanya sudah sangat siap untuk menghadapi agresi oleh AS yang sudah sekian kali meneriakkan ancaman. Apalagi gaung As dan Israel untuk menggempur Iran masih bergema hingga saat ini.

Israel yang pernah sukses menggempur fasilitas pengayaan nuklir di Irak pada tahun 1980 terus mendesak As agar memberi dukungan terhadap aksi serangannya terhadap fasilitas nuklir di Iran. Niat Israel untuk menyerang fasilitas nuklir di Iran memang tak pernah berhenti. Pada April tahun 2010, Rusia bahkan memberikan peringatan ke Iran jika Israel akan menyerang pesawat-pesawat tempur yang digelar dalam parade senjata. Akibatnya, Iran batal menyelenggarakan parade pesawat-pesawat tempur secara besar-besaran dengan alasan cuaca sedang tidak mendukung.

Terlepas kapan Iran akan digempur dua negara yang gemar mengagresi negara orang itu, Iran sendiri sesungguhnya selalu siaga. Iran bahkan balik mengancam Israel. Beragam rudal jelajah yang telah dimiliki oleh Iran siap diluncurkan ke fasilitas nuklir Israel yang terletak di gurun Dimona.




Pesawat tempur F-14 Tomcat yang dimiliki IRAN



Sumber: majalah Angkasa-majalah dirgantara No.5 Februari 2011