Selasa, 04 Juni 2013

Jenis Bahan Bakar Pesawat Terbang

Aviation Gasoline
Sejak mesin yang pertama kali digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang menggunakan/berbasiskan mesin otomotif, bahan bakarnya pun menggunakan bahan bakar untuk otomotif. Dewasa ini beberapa pesawat terbang masih menggunakan mesin otomotif/mesin piston, walaupun dalam jumlah yang tidak banyak. Untuk jenis pesawat inilah PERTAMINA Aviation menyediakan Aviation Gasoline (AVGAS). AVGAS adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin yang memiliki ruang pembakaran internal (Internal Combustion Engine), mesin piston atau mesin yang bekerja dengan prinsip resiprokal dengan pengapian/pembakaran. AVGAS merupakan suatu campuran komponen-komponen yang berasal dari minyak mentah dengan hidrokarbon sintetik yang di blending dengan additive tertentu yakni unsur/bahan kimia seperti tetraethyl lead, inhibitors dan dyes dalam jumlah kecil. AVGAS adalah bahan bakar dengan nilai oktan sangat tinggi yang spesifik digunakan untuk mesin pesawat terbang yang memiliki tingkat kompresi tinggi.
Performa AVGAS terutama ditentukan oleh karakteristik anti-knock yang ditunjukkan oleh bilangan oktan untuk nilai di bawah 100 dan juga capaian performa di atas 100. Tingkat/grade AVGAS pada prinsipnya ditentukan oleh nilai oktan yang mengindikasikan tingkat performa/kinerja bahan bakar. Grade AVGAS yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation di Indonesia adalah AVGAS 100/130. Serupa dengan bensin yang merupakan bahan bakar untuk mesin piston, AVGAS memiliki sifat sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar pada temperatur normal. Oleh karenanya prosedur dan peralatan yang digunakan dalam menangani produk ini secara aman haruslah mendapat perhatian serius. AVGAS harus memiliki titik beku (freeze point) maksimum -58°C dan memiliki kandungan Sulfur maksimum 0.05 % m/m.
AVGAS kami memenuhi standar British Ministry of Defence, Defence Standard 91-90/latest issue (Aviation Gasoline 100/130), DERD 2485 and ASTM D 910, the Standard of Specification for Aviation Gasoline

Aviation Turbine Fuel
Aviation Turbine Fuel (AVTUR) atau secara internasional lebih dikenal dengan nama Jet A-1 adalah bahan bakar untuk pesawat terbang jenis jet atau turbo jet (baik tipe jet propulsion atau propeller). AVTUR diproduksi sendiri di kilang-kilang PERTAMINA.
Di samping sebagai sumber energi penggerak mesin pesawat terbang, bahan bakar penerbangan juga berfungsi sebagai cairan hidrolik di dalam sistem kontrol mesin dan sebagai pendingin bagi beberapa komponen sistem pembakaran. Hanya terdapat satu jenis bahan bakar jet-yakni tipe kerosene (minyak tanah), yang digunakan untuk keperluan penerbangan sipil di seluruh dunia. Oleh karenanya sangatlah penting bagi perusahaan penyedia bahan bakar penerbangan untuk memastikan bahan bakar yang disediakannya bermutu tinggi dan sesuai dengan standar internasional.
Check list mutu produk berisi persyaratan-persyaratan utama dari spesifikasi bahan bakar. AVTUR/Jet A-1 yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation memenuhi standar Britsh Ministry of Defence, Defence Standard 91-91/latest issue (Turbine Fuel, Aviation Kerosine Type, Jet A-1, NATO Code F-35), DERD 2494 and ASTM D 1655, the Standard of Specification for Aviation Turbine Fuel.

AVTUR adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin turbin atau mesin yang memiliki ruang pembakaran eksternal (External Combustion Engine). Kinerja/kehandalan AVTUR terutama ditentukan oleh karakteristik kebersihannya, pembakaran, dan performanya pada temperatur rendah. Berdasarkan spesifikasi tersebut, AVTUR harus memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, seperti memiliki titik beku (freeze point) maksimum -47°C dan titik nyala (flash point) minimum 38°C (100° F)

Sabtu, 01 Juni 2013

Asal usul tomcat IRAN

Sebelum revolusi islam, iran yang kala itu bermusuhan dengan soviet membeli puluhan F-14 tomcat dari AS. Semula iran memilih antara F-14 atau F-15 tapi yang dipilih ternyata F-14 yang dikenal tangguh, lincah, dan pintar bermanuver. AS menyetujui pembelian Tomcat oleh iran sekaligus melatih para pilotnya dan melengkapi pembelian Tomcat Iran dengan suku cadang yang berlimpah. Tomcat Iran (setelah revolusi islam/Islamic Republic of Iran Air Force) terbukti hebat dalam perang Iran-Irak dan dikenal sebagai perontok Mig Irak (Mig Hunter).

Keunggulan Tomcat itu, kendati diterbangkan oleh pilot Iran setidaknya mampu mengobati rasa sakit hati AS ketika pesawat-pesawat tempurnya banyak yang dirontokkan oleh Mig-Mig buatan soviet saat perang Korea maupun perang Vietnam. Kini berkat upgrade yang dilakukan oleh industri penerbangan Iran, Tomcat justru makin tangguh dan siap menghadapi agresi AS. IRIAF rupanya sudah sangat siap untuk menghadapi agresi oleh AS yang sudah sekian kali meneriakkan ancaman. Apalagi gaung As dan Israel untuk menggempur Iran masih bergema hingga saat ini.

Israel yang pernah sukses menggempur fasilitas pengayaan nuklir di Irak pada tahun 1980 terus mendesak As agar memberi dukungan terhadap aksi serangannya terhadap fasilitas nuklir di Iran. Niat Israel untuk menyerang fasilitas nuklir di Iran memang tak pernah berhenti. Pada April tahun 2010, Rusia bahkan memberikan peringatan ke Iran jika Israel akan menyerang pesawat-pesawat tempur yang digelar dalam parade senjata. Akibatnya, Iran batal menyelenggarakan parade pesawat-pesawat tempur secara besar-besaran dengan alasan cuaca sedang tidak mendukung.

Terlepas kapan Iran akan digempur dua negara yang gemar mengagresi negara orang itu, Iran sendiri sesungguhnya selalu siaga. Iran bahkan balik mengancam Israel. Beragam rudal jelajah yang telah dimiliki oleh Iran siap diluncurkan ke fasilitas nuklir Israel yang terletak di gurun Dimona.




Pesawat tempur F-14 Tomcat yang dimiliki IRAN



Sumber: majalah Angkasa-majalah dirgantara No.5 Februari 2011