Minggu, 08 Desember 2013

“TINJAUAN BUKU PERENCANAAN & PENGEMBANGAN KURIKULUM
Karya Prof. Dr. H. Dakir
Muhammad Agung Prabowo (7156130754)
Program Pascasarjana Magister - Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (S2 – PTK)
Fakultas Teknik – Program Pascasarjana – Universitas Negeri Jakarta (PPS – UNJ) – Jakarta
    
A.    Informasi Umum Fisik Buku
       Judul               : Perencanaan & Pengembangan Kurikulum
       Penulis             : Prof. Dr. H. Dakir
       Presensi           : M. Agung Prabowo, S.Pd
       Penerbit           : Rineka Cipta
       Tahun Terbit    : 2004
       Cetakan           : Pertama, Agustus 2004
       Tebal               : 177 Halaman
       ISBN               : 979-518-906-9
       Sistematika       :  a. Bab 1           Hakikat Kurikulum
                                  b. Bab 2           Organisasi Kurikulum
                                  c. Bab 3           Asas-Asas Pengembangan Kurikulum
                                  d. Bab 4           Pengembangan Kurikulum
                                  e. Bab 5           Kurikulum Muatan Lokal
                                  f.  Bab 6           Langkah-Langkah Perencanaan Kurikulum
                                  g. Bab 7           Merencanakan jumlah peserta didik untuk tahun mendatang
                                  h. Bab 8           Perencanaan Kurikulum dengan Educational Worksheet

B.     Ringkasan Isi Buku
       Banyak definisi kurikulum yang satu dengan yang lain saling berbeda dikarenakan dasar filsafat yang dianut oleh para penulis berbeda-beda. Walaupun demikian ada kesamaan satu fungsi, yaitu bahwa kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar.
       Menurut Robert S. Zais (1981) mengungkapkan berbagai terminologi dalam kurikulum antara lain : curriculum foundation, curriculum construction, curriculum development, curriculum implementation, curriculum engineering. Sedangkan fungsi dari kurikulum yang terkait dalam kurikulum sekolah secara langsung ialah bagi penulis, bagi guru, bagi kepala sekolah serta bagi masyarakat (hlm. 13-17).
       Dalam kurikulum terdapat tiga pengorganisasian kurikulum yang isinya mengupas bagaimana bentuk bidang studi harus disajikan didepan kelas. Antara lain yaitu Separate subject curriculum yang pengertiannya adalah pada setiap mata pelajaran disusun secara terpisah satu sama lain dengan waktu yang dibatasi dan dipegang oleh guru baik oleh bidang studi maupun oleh guru kelas. Yang kedua correlated curriculum adalah suatu pengaturan/penyusunan mata pelajaran dengan cara menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran baik yang ada dalam bidang studi maupun yang diluar bidang studi. Serta yang terakhir integrated curriculum yaitu pengorganisasian yang akan menghasilkan hasil belajar berupa learn to know, learn to do, learn to be, dan learn to live together.
       Pada dasarnya kurikulum sekolah selalu berubah dalam kurun waktu yang singkat. Sehingga  diperlukan alasan mengenai perubahan perkembangan kurikulum tersebut. Ada 4 hal yang mendasari berkembangnya kurikulum, antara lain berdasarkan asas psikologis anak Indonesia sendiri, asas sosiologis atau keadaan bangsa Indonesia itu sendiri, asas perkembangan IPTEK di dunia, serta asas filsafat bangsa sendiri yaitu filsafat pancasilla. Sehingga kurikulum tidak boleh meninggalkan kemajuan teknologi pendidikan. Peningkatan penggunaan teknologi pendidikan akan menyebabkan naiknya tingkat efektifitas dan efisien proses belajar mengajar selalu menonjolkan peranan guru, terutama dalam memilih bahan dan cara penyampaiannya. Dengan majunya teknologi pendidikan, diharapkan bahwa mengajar adalah membuat yang belajar mengajar diri sendiri.
       Menurut Prof. Dr. H. Dakir ada beberapa pendekatan dalam perencanaan dan pengembangan kurikulum, yaitu: pendekatan berdasarkan materi, pendekatan berdasarkan tujuan, dan pendekatan berdasarkan kemampuan. Sedangkan model-model pengembangan kurikulum menurut Robert S. Zain model pengembangan kurikulum secara garis besar yaitu: model administrative, model dari bawah (Grass-Roats), model demonstrasi, model beaucham, model terbalik Hilda taba, model hubungan interpersonal dari rogers, serta model action research yang sistematis.
       Didalam buku karangan Prof. Dr. H. dakir juga menjelaskan secara rinci mengenai kurikulum muatan lokal. Kurikulum muatan lokal ialah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid di daerah itu. Sumber muatan lokal diklasifikasikan sebagai berikut: a. narasumber, b. software, c. hardware, d. lingkungan, e. berbagai hasil diskusi oleh berbagai pakar atau narasumber yang relevan.
       Diakhir bab buku ini, menjelaskan langkah-langkah dalam merencanakan sebuah kurikulum. Beberapa langkah-langkah perencanaan kurikulum yang dilakukan oleh para ahli, diantaranya: a. proses perencanaan yang isinya terdapat tahap perencanaan, formulasi rencana, elaborasi rencana, dan evaluasi/revisi. b. pembinaan kurikulum yang ditujukan kepada para pelaku kurikulum yaitu guru dan tenaga administrasi.
       Kurikulum yang disusun sekarang bukan kurikulum untuk waktu ini, tetapi kurikulum ini untuk masa mendatang. Oleh karena itu, data siswa sekarang tidak bisa dijadikan pedoman untuk penyusunan kurikulum mendatang. Sebab jumlah siswa pada tahun ini tidaklah sama dengan jumlah siswa pada waktu lima tahun mendatang. Oleh karena itu curriculum plenner harus mempunyai dugaan berupa jumlah siswa untuk tahun-tahun mendatang. Dalam merencanakan jumlah ruangan, jumlah guru/dosen, dapat dilakukan dengan: Educational Worksheet, yaitu suatu perencanaan jumlah guru/dosen dan sarana yang diperlukan atas dasar kurikulum yang berlaku.






C.    Analisis Isi Buku
1.      Relevansi Isi Buku Teks
Dari hasil rangkuman dapat terlihat bahwa ada keterkaitan serta alur yang bertahap dari isi materi yang diberikan. Dimulai dari pembahasan mengenai pengertian kurikulum sampai dengan cara merencanakan dan mengembangkan kurikulum. Buku ini juga telah disajikan secara sistematis dan logis mengenai perencanaan dan pengembangan kurikulum. Penulis buku dengan jelas mempertegas orientasi telaah masalah yang menjadi inti pembahasan di bab 1 dari buku teks tersebut. Pertanyaan pertama, apa yang dimaksud dengan kurikulum dikupas dalam sub-bab A mengenai pendahuluan hakikat kurikulum. Lalu di halaman 2 (dalam tinjauan buku lihat sub-bab B), mengenai pengertian kurikulum. Pertanyaan kedua, apa fungsi dan tujuan dari kurikulum pun dibahas dalam sub-bab D dan E halaman 12 sampai 25. Pertanyaan ketiga, mengapa kurikulum harus berkembang dijawab mengenai asas-asas pengembangan kurikulum pada bab 3 sub-bab A halaman 58. Pertanyaan keempat, adakah contoh-contoh model pengembangan kurikulum menurut para ahli dipaparkan pada bab 4 sub-bab D halaman 95 sampai 99. Dan pertanyaan kelima, Bagaimana langkah-langkah dalam perencanaan kurikulum dijawab pada bab 6 sub-bab A dan B halaman 117 sampai 128.
Penulisan isi materi pada buku teks ini sudah sesuai dengan apa yang menjadi garis besar pokok bahasan, yaitu mengenai perencanaan dan pengembangan kurikulum. Sesuai dengan RPKPS, materi pada buku teks ini secara keseluruhan telah memberikan informasi dan memuat tentang kurikulum. Hanya ada beberapa yang perlu dipertajam dalam menjelaskan tahapan-tahapan dalam merencanakan kurikulum. Karena yang terdapat dalam buku, dijelaskan hanya secara singkat tidak serinci yang dibutuhkan oleh para pembaca. Serta masih kurangnya teori-teori yang menjelaskan mengenai kurikulum. Tetapi secara keseluruhan pembahasan isi buku teks ini setelah dianalisis maka dapat dinyatakan relevan dengan perkembangan pendidikan kejuruan saat ini. Faktor-faktor yang dipaparkan pun sangat lugas dijelaskan oleh penulis buku.

2.                  Kejelasan Konsep Isi Buku Teks
Penulisan pada buku teks ini sudah memiliki konsep yang jelas serta tertata dengan baik bab demi bab dalam menjelaskan perencanaan dan pengembangan kurikulum. Dimulai dari penegasan pada awal bab tentang pengertian kurikulum, lalu apa saja yang akan dibahas oleh penulis hingga pengulangan penekanan di beberapa pembahasan untuk pemberitahuan. Skema uraian pembahasan isi buku teks ini pun tertata dengan sistematik sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah mengenai bahasan yang dijelaskan. Hanya ada sedikit kekurangan dalam konsep buku ini yaitu kurangnya gambar-gambar atau bagan-bagan mengenai tahapan-tahapan perencanaan kurikulum. Sehingga pembaca kurang dapat memahaminya.

3.                  Penggunaan Bahasa Isi Buku Teks
Penulisan buku teks ini menggunakan bahasa Indonesia baku yang tertata dengan rapi dan baik. Buku teks itu seyogianya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik serta harus dapat menarik perhatian pembaca. Sehingga pemakai dapat tertarik untuk membacanya. Penulis memaparkan materi dengan baik dan lugas, tetapi bahasa yang digunakan kurang komunikatif sehingga sedikit mengalami kesulitan oleh pemakainya yaitu siswa maupun mahasiswanya.

4.                  Kesesuaian Ilustrasi dengan Materi Buku Teks
Pada kesesuaian ilustrasi isi materi buku juga sifatnya umum mengenai kurikulum. Sehingga buku ini sifatnya kurang dikhususkan untuk pendidikan jenjang apa. Terlebih lagi untuk pendidikan kejuruan masih kurang jelas tahapan-tahapan perencanaan maupun pengembangan kurikulum.
Dalam penyajian penyusunan buku teks ini tidak ada ilustrasi yang diberikan untuk membantu memperjelas isi/materi. Hal ini akan menyebabkan buku teks ini mungkin akan terlihat membosankan untuk para pembaca yang membutuhkan ilustrasi untuk memperkuat penjelasan isi/materi atau sekedar menarik minat baca mereka. Dikarenakan tidak ada ilustrasi yang diberikan maka kesesuaian ilustrasi dengan materi buku teks tidak dapat dianalisis.

D.    Manfaat Buku
            Dari tinjauan yang dilakukan oleh peresensi terdapat banyak manfaat yang didapat pada buku perencanaan dan pengembangan kurikulum karangan Prof. Dr. H. Dakir tersebut. Antara lain adalah :
1.      Bagi pembaca
Buku teks berjudul “Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum” yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Dakir dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam mempelajari tentang kurikulum, buku pegangan perguruan tinggi khususnya jurusan pendidikan, menambah, dan melengkapi wawasan baru mengenai perencanaan dan pengembangan kurikulum, khususnya dalam dunia pendidikan.
2.      Bagi para Dosen
Buku teks berjudul “Kurikulum dan Pembelajaran” yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Dakir dapat dimanfaatkan sebagai referensi pelengkap bahan kuliah guna menambah informasi mengenai kurikulum dan pembelajaran, lalu untuk memberikan informasi dalam mengembangkan rencana pembelajaran atau sebagai pendukung pembuatan RKPPS. Buku ini juga dapat dijadikan sebagai buku ajar bagi mahasiswa jurusan pendidikan maupun lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
3.      Bagi penulis
tinjauan buku ini merupakan kajian ilmiah dari buku teks berjudul “Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum” yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Dakir yang mampu menambah dan melengkapi informasi dan dijadikan referensi ilmu mengenai perencanaan dan pengembangan kurikulum dalam pembelajaran, khususnya dalam dunia pendidikan vokasi.

E.     Saran Tinjauan Buku
a.       Buku teks mengenai perencanaan dan pengembangan kurikulum karangan Prof. Dr. H. Dakir ini adalah sumber belajar yang biasa digunakan di perguruan tinggi jurusan pendidikan khususnya untuk menunjang dalam membuat maupun mengembangkan sebuah kurikulum. Sehingga dalam proses perencanaan dan pengembangan kurikulum haruslah jelas terperinci tahap demi tahap. Agar para pembaca tidak kesulitan dan kebingungan dalam memahami isi buku.
b.      Pada buku perencanaan dan pengembangan kurikulum karangan Prof. Dr. H. Dakir ini sudah sangat baik dalam isi karena terdiri dari banyak penjelasan mengenai pengertian maupun contoh-contoh kurikulum. Tetapi menurut presensi alangkah baiknya jika diperlukan penambahan menurut para ahli kurikulum dalam pandangan-pandangannya. Sehingga pembaca akan lebih kaya dalam menambah wawasan.
c.       Buku ini juga sudah banyak bagan-bagan maupun flip chart mengenai perencanaan dan pengembangan kurikulum tetapi ada sedikit kekurangan menurut presensi dari segi penjelasan dari bagan tersebut yang kurang komunikatif.


Rabu, 11 September 2013

TANDA REGISTRASI PESAWAT TERBANG INDONESIA

"PK" Tanda Registrasi Pesawat Indonesia
Mengapa kode registrasi Indonesia tidak menggunakan singkatan Republik Indonesia (RI)?

       Berdasarkan Konvensi Chicago 1944, setiap pesawat udara yang melakukan penerbangan harus menunjukkan tanda pendaftaran dan kebangsaan. Tanda tersebut diberikan oleh negara di mana pesawat tersebut didaftarkan.
Tanda pendaftaran atau registrasi dan kebangsaan Indonesia terdiri dari lima huruf, yakni dua huruf "PK" (tanda kebangsaan Indonesia) dan tiga huruf selanjutnya, contohnya "GEF" (tanda pendaftaran).
Antara tanda kebangsaan dan pendaftaran dipisahkan dengan tanda penghubung, misalnya PK-GEF (Garuda/Indonesia), 9M-AFA (AirAsia/Malaysia), PH-KZH (KLM/Belanda), A6-EBF (Emirates/Uni Emirat Arab).
Singkatan dari "PK" adalah Pay Kolonie (bahasa Prancis, dieja pei koloni) atau negara jajahan (Belanda). Kenapa tidak pakai dua huruf "RI" (Republik Indonesia)? Tanda huruf tersebut pada masa silam sudah lebih dulu diberikan pada Rusia, yang kemudian pada era Uni Soviet, semua yang berbau Barat dibuang.

      Tanda tersebut diganti dengan huruf Cyrillic Rusia "CCCP" atau huruf latinnya "SSSR". Setelah Union of Soviet Socialist Republics (USSSR) kolaps, tanda kebangsaan Rusia sekarang berhuruf "RA".
Tidak semua tanda kebangsaan yang diterbitkan oleh badan PBB International Civil Aviation Organisation (ICAO) tersebut dengan dua huruf, seperti F-WWOW (F dari Prancis) dan empat huruf berikutnya adalah tanda pendaftaran yang melekat pada bagian belakang badan superjumbo A380 pabrik Airbus, D-ACRF (D diambil dari kata Deutschland/Jerman) dan empat huruf selanjutanya adalah tanda pendaftaran.


       Selain itu, ada pula tanda kebangsaan tersebut diawali dengan angka dan huruf, contohnya 9V untuk Singapura, 9M untuk Malaysia, 9K untuk Kuwait, 9N untuk Nepal, 9G untuk Ghana, 4X untuk Israel, 2S untuk Bangladesh dan 7T untuk Aljazair.
(Sumber: Majalah Angkasa edisi Sejarah Penerbangan Indonesia)

Kamis, 04 Juli 2013

TEKANAN, SUHU, DAN DENSITY UDARA

1.    Perubahan Tekanan Udara

Tekanan udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisan-lapisan udara. Suatu tekanan didapat dari  gaya per satuan luas yang bekerja pada suatu bidang didalam ruang. Hal ini dapat dipahami bahwa setiap lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang diatasnya. Oleh karena itu lapisan yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya bertahan dalam keadaan seimbang. Tinggi barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang dengan tekanan udara pada waktu itu. Tekanan udara umumnya menurun sebesar 11 mb untuk setiap bertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter. Didalam dunia penerbangan ditetapkan kisaran penurunan pressure (tekanan) yaitu setiap naik 1.000 ft mengalami penurunan sebesar 0,5 PSI. Seperti kita ketahui tekanan pada keadaan manusia hidup normal adalah 14,7 PSI. Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat kecil. Oleh sebab itu dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan.

Hubungan tekanan dengan ketinggian tempat, semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin rendah tekanannya, karena  laju penurunan tekanan berbanding lurus dengan laju penurunan suhu. Sehingga ketika di dataran  tinggi tekanan udara semakin rendah sehingga suhu udara pun menurun. Itulah salah satu hal yang menyebabkan di pegunungan suhu udara lebih dingin dari suhu di dekat laut. Sebenarnya bahwa daerah di pegunungan menerima radiasi matahari yang lebih banyak tetapi radiasi yang diterima lebih banyak digunakan untuk transfer energi. Faktor yang mempengaruhi besarnya RH suatu lokasi diantaranya suhu, ketinggian tempat, tekanan udara, intensitas cahaya, dll. Hubungan antara ketinggian tempat dengan tekanan dan intensitas cahaya adalah semakin tinggi suatu tempat intensitas cahayanya semakin rendah sehingga tekananya turun dan RHnya semakin tinggi.

a.    Pengaruh tekanan

Gambar 1. Tekanan udara pada ketinggian


v  Terbang dari daerah tekanan tinggi  ke arah daerah tekanan rendah tanpa menyesuaikan altimeter akan menyebabkan pesawat   kehilangan ketinggian sebebarnya.
v  Terbang dari daerah tekanan rendah  ke arah daerah tekanan tinggi dengan tanpa  menyesuaikan  altimeter  pesawat tetap pada ketinggian sebebarnya. 


2.    Perubahan Suhu Udara

Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi diantaranya ada panas, sejuk atau dingin.
Perubahan suhu udara disekitar kita akan mempengaruhi semua sifat-sifat benda atau zat. Panas udara yang kita rasakan adalah akibat dari radiasi bumi yang telah menerima panas dari matahari, sehingga lapisan udara dekat kulit bumi akan lebih panas daripada yang jauh dari kulit bumi.

Menurut penelitian, setiap kenaikan 1000 feet (304,8 meter), suhu udara berkurang 1,98 °C. Untuk memudahkan penghitungan, penurunan suhu ini dibulatkan menjadi 2°C. Dan suhu udara di sea level ditetapkan 15 °C.

Hubungan ketinggian tempat dengan suhu udara, semakin tinggi letak suatu tempat maka suhu udara semakin rendah. Panas yang kita rasakan di bumi tidak semuanya langsung berasal dari matahari. Ketika matahari menyalurkan panasnya, bumi akan menyerap panas tersebut kemudian memantulkannya kembali. Semakin tinggi suatu tempat, maka kerapatan udara di tempat itupun akan semakin berkurang. Sementara udara adalah salah satu penghantar panas. Itulah sebabnya setiap 100 m ke atas, suhunya berkurang sekitar 0,6 C. Hal ini berlaku hingga ketinggian 10.000 meter di atas permukaan laut. Di atas ketinggian ini terdapat stratosfer, di mana suhu di sana tidak akan bertambah dingin lagi
a.    Pengaruh Suhu


Gambar 2. Pengaruh suhu udara pada ketinggian (Sumber:http://www.dutchops.com)


v  Apabila udara lebih panas daripada rata-ratanya  pesawat akan lebih tinggi dari yang ditunjukkan oleh altimeternya.
v  Apabila udara lebih dingin daripada rata-ratanya  pesawat akan lebih rendah daripada yang ditunjukan altimeternya.
v  Apabila actoryre menurun  selama perjalanan pesawat, pesawat akan lebih rendah daripada ketinggian yang ditunjukan altimeternya.
v  Apabila actoryre naik selama perjalanannya, pesawat akan lebih tinggi daripada yang ditunjukkan altimeternya. 


3.    Density Udara

Kerapatan atau density adalah property fisik dari materi yang mengungkapkan hubungan massa terhadap volume. Kerapatan massa atau kerapatan material didefinisikan sebagai massa per satuan volume.

Lift dan drag pada pesawat sangat dipengaruhi oleh kerapatan udara. Sedangkan kerapatan udarapun dipengaruhi oleh adanya tekanan udara dan suhu udara dan kelembaban udara. Pada ketinggian 18.000 ft, kerapatan udara hanyalah setengah dari kerapatan udara dipermukaan laut. Jadi, untuk menjaga lift diketinggian yang lebih tinggi pesawat terbang harus terbang dengan kecepatan sebenarnya (true airspeed) yang lebih tinggi pada nilai angle of attack berapapun.

Lebih jauh lagi, udara yang lebih hangat akan kurang kerapatannya dibandingkan dengan udara dingin, dan udara lembab akan kurang kerapatannya dibandingkan dengan udara kering. Maka pada waktu udara panas dan lembab (humid) sebuah pesawat harus terbang dengan true airspeed yang lebih besar dengan angle of attack tertentu yang diberikan dibandingkan dengan terbang pada waktu udara dingin dan kering.

Jika actor kerapatan berkurang dan total lift harus sama dengan total weight pada penerbangan tersebut, maka salah satu factor harus ditambahkan. Faktor yang biasanya ditambahkan adalah kecepatan atau angle of attack. Karena kedua hal ini dapat dikontrol oleh penerbang.

a.    Kerapatan Udara Rendah
Gambar 4. Kerapatan udara rendah

v  Mesin menghisap lebih sedikit udara untuk mendukung  pembakaran  yang menyebabkan  tenaga akan berkurang.
v  Mesin  propellers memperoleh lebih sedikit udara yang berpindah dibandingkan dengan   kondisi normalnya, daya dorong pesawat  akan berkurang.
v  Pada mesin  jet  massa gas yang  keluar lebih sedikit, akan mengurangi daya dorong pesawat.
v  Karena molekul  di udara lebih sedikit, udara yang  mendesak  sayap pesawat akan berkurang, akan  menyebabkan  kurannya daya angkat pesawat.
v  Pengurangan daya dorong dan angkat berarti memerlukan runway yang lebih panjang untuk takeoff  dan diperlukan daerah bebas hambatan di akhir runway karena pengurangan laju mendakinya.

b.    Kerapatan Udara Tinggi

Gambar 5. Kerapatan udara tinggi

v       Lebih besarnya daya dorong  daripada normalnya disebabkan  lebih banyaknya jumlah  molekul di udara yang menyebabkan  mesin propellers dan jet  dapat berinteraksi.
v       Lebih besarnya gaya angkat udara sebagai akibat lebih besarnya udara yang mendorong sayap- sayapnya
v       Kecepatan  dan laju naik akan lebih cepat  karena daya dorong dan daya angkat pesawat bertambah besar.

LAPISAN ATMOSFIR

Atmosfer terdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bola. Atmosfer adalah adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh grafitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi dari serangan luar. Atmosfer termasuk bagian bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi bersama-sama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun(berevolusi). Tebal atmosfer mancapai kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi lapisan udara, tekanannya semakin rendah. Untuk mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Komposisi gas yang terkandung dalam atmosfir.

No.
Unsur kimia
Lambang
Volume (%)
1
Netrogen / zat lemas
N2
78.08
2
Oksigen / zat pembakar
O2
20.95
3
Argon
Ar
0.93
4
Asam arang
CO2
0.03
5
Neon
Ne
0.0018
6
Helium
He
0.00015
7
Kripton
Kr
0.00011
8
Xenon
Xe
0.00005
9
Nitrous oksida
N2O
0.00005
10
Hidrogen
H2
0.00005

1.     Lapisan-lapisan atmosfer

Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:

  1. Troposfer

Troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan troposfer adalah sebegai berikut:
  1. Pada lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti: awan, hujan, petir, angin.
  2. Semakin tinggi tempatnya, semakin berkurang suhunya.
  3. Kurang lebih 80% dari seluruh massa gas terdapat pada lapisan ini.
  4. Puncak lapisan troposfer terdapat lapisan peralihan yang disebut tropopause.

  1. Stratosfer

Lapisan diatas troposfer adalah strastosfer dengan ketinggian di daerah ekuator mulai dari 16 km-55 km. Ciri-ciri lapisan stratosfer adalah sebagai berikut:
  1. Pada ketinggian diatas 30 km, terbentuk lapisan ozon (O3) adalah lapisan-lapisan yang melindungi troposfer dan permikaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang berlebihan (penyaringan sinar radiasi ultraviolet matahari).
  2. Pada lapisan ini terjadi invers suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan naiknya ketinggian. Suhu rata-rata mencapai max. sekitar 570C.
  3. Terdapat lapisan antara yang di sebut stratopause.
  4. Pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet, terbang pada lapisan ini.
  1. Mesosfer

Lapisan ketiga dari selubung atmosfer adalah lapisan mesosfer dengan ketinggian mulai dari 55 km-80 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:
  1. Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
  2. Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke permukaan bumi.
  3. Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi refleksi (pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas permukaan bumiyang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima oleh tempat-tempat lainnya.

  1. Thermosfer (Ionosfer)

Lapisan keempat selubung atmosfer disebut lapisan thermosfer (ionosfer) dengan ketinggian mulai dari 80 km-800 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:
  1. Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan matahari.
  2. Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E yang disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.
  3. Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen.
  4. Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat memantulkan gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia.

  1. Eksosfer atau Dissipasisfer

Lapisan ini berada pada ketinggian 800-1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terjadi gerakan-gerakan atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari muka bumi. Lapisan ini sering disebut lapisan antar planet dan geostasioner. Ciri-cirinya sebagai berikut:

  1. Merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi
  2. Merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan
  3. Disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner.
  4. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar
                                Gambar Lapisan atmosfir


        Grafik altitude dan temperatur masing-masing lapisan udara